Membangun Ketahanan Moral

 

Membangun Ketahanan Moral: Peran Komunitas Hijrah Pemuda dalam Mencegah Remaja Terjerumus ke Prostitusi dan Membantu Mantan Pelacur Menemukan Jalan Kembali

 

Wili Wilana

Pascasarjana/ MM - Universitas Budi Luhur

w.wilana1@gmail.com

 

 

PENDAHULUAN

Dalam era modern ini, tantangan moral di kalangan remaja semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama komunitas lokal. Salah satu permasalahan yang mendalam dan kompleks adalah maraknya kasus remaja terjerumus ke dalam praktik prostitusi, yang tidak hanya merusak masa depan mereka sendiri tetapi juga merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, muncul kebutuhan untuk membangun ketahanan moral di kalangan pemuda sebagai upaya pencegahan, sekaligus memberikan dukungan bagi mereka yang terlanjur terlibat dalam prostitusi.

Komunitas Hijrah Pemuda muncul sebagai entitas yang memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan ini. Dengan fokus pada perubahan positif dan pemulihan moral, komunitas ini memegang peran kunci dalam membentuk karakter dan nilai-nilai yang dapat melindungi remaja dari godaan negatif yang dapat mengarah ke jalur prostitusi. Selain itu, peran komunitas ini tidak hanya sejauh pencegahan, melainkan juga membantu mantan pelacur untuk menemukan jalan kembali ke masyarakat dengan penuh martabat.

Melalui esai ini, akan dibahas peran vital Komunitas Hijrah Pemuda dalam membangun ketahanan moral. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran positif komunitas hijrah pemuda, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi pemuda, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara moral tanpa terjerumus ke dalam praktek yang merusak diri sendiri dan masyarakat.

 

 

PEMBAHASAN

Zaman sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa remaja ingin menunjukkan jati diri mereka. Remaja berperilaku seperti orang dewasa yang sudah paham tentang seks dan berani melakukannya (Koriely, 2009). Fenomena prostitusi di kalangan remaja bagaikan bom waktu yang siap meledak. Menurut catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada periode Januari-April 2021 (Gambar 1), terdapat 234 anak yang menjadi korban dalam 35 kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan eksploitasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 217 anak atau 93% terlibat dalam 29 kasus prostitusi. Meningkatnya kasus prostitusi anak menjadi sorotan sejak awal tahun 2021. KPAI mencatat bahwa berbagai insiden prostitusi anak muncul akibat permasalahan dalam pengasuhan keluarga, selain dari tingginya penyalahgunaan teknologi berbasis elektronik dan media sosial. Akibatnya, anak-anak menjadi rentan terhadap mobilisasi, pemanfaatan, dan eksploitasi seksual (Jayani, 2021).

 

Gambar 1. Jumlah Kasus dan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Eksploitasi pada Anak (Januari-April 2021)

Sumber: https://databoks.katadata.co.id

 

Beberapa wanita seringkali mengaitkan pandangan bahwa kehilangan keperawanan menjadi alasan bagi mereka untuk terlibat dalam praktik prostitusi. Ketika merasa kehilangan keperawanan, mereka mungkin merasa kurang berharga dan merasa tidak pantas menjalani profesi tertentu. Dalam pandangan mereka, menjadi pekerja seks komersial (PSK) menjadi opsi yang dianggap sesuai untuk mereka yang dianggap 'tidak layak' tersebut (Armeilia, 2012). Adapun faktor dan alasan PSK melacur maupun berhenti melacur dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

 

Gambar 2. Faktor PSK Melacur dan Berhenti Melacur

(Armeilia, 2012)

 Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, komunitas hijrah pemuda muncul sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bahu-membahu memerangi prostitusi remaja dengan berbagai program dan kegiatan yang inovatif. Hijrah telah menjadi fenomena sosial di kalangan umat beragama, dipicu oleh berbagai alasan yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Secara umum, konsep hijrah yang berkembang di kalangan masyarakat merujuk pada perubahan sikap untuk mencapai perbaikan dari keadaan sebelumnya (Syahrin and Mustika, 2020). Komunitas hijrah umumnya menyajikan kajian rutin mereka dengan gaya yang lebih populer. Mereka mengundang pendakwah muda dan memilih tema-tema kekinian yang ringan, sambil merancang flyer kajian dengan desain yang menarik (Gambar 3) dan khas bagi anak muda.

 

Gambar 3. Contoh Flyer Kajian Komunitas Hijrah

Sumber: Akun Instagram Teman Hijrah


Gambar 4. Foto Kegiatan Komunitas Hijrah

 

Komunitas ini juga aktif dalam menciptakan konten dakwah di platform media sosial. Selain itu, gaya pengajian konvensional kini semakin ditinggalkan oleh komunitas hijrah, terlihat dari anak-anak muda yang datang mengenakan celana levis dan kaus (Gambar 4), menggantikan pakaian tradisional seperti sarung, peci, dan baju koko yang biasa dikenakan saat menghadiri pengajian. Beberapa komunitas hijrah juga terlibat dalam penjualan merchandise seperti kaus dan berbagai aksesori lainnya. Pendekatan ini dapat diartikan sebagai komodifikasi dari aktivitas hijrah, selain juga sebagai cara untuk memperkuat identitas kelompok dan mendekati kalangan muda (Zulhazmi and Priyanti, 2020). Kegiatan positif seperti keagamaan, sosial, dan kreatif diadakan untuk mengisi waktu luang remaja dan mencegah mereka terjerumus ke dalam kegiatan negatif.

Public figure dan ustadz populer dilibatkan untuk menarik minat masyarakat dan dikemas dengan cara yang menarik dan kekinian. Teknologi juga dimanfaatkan untuk menjangkau generasi milenial, seperti melalui konten dakwah yang mudah dicerna di media sosial. Gerakan hijrah menjadi media kampanye sosial yang memanfaatkan berbagai sumber daya untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku kolektif. Interaksi sosial yang terus menerus dalam pengajian rutin juga berpotensi menciptakan kesadaran kolektif (Zahara, Wildan and Komariah, 2020).

Komunitas hijrah pemuda bagaikan rumah kedua. Mereka memberikan pendampingan moral dan spiritual, membantu mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan menjalani kehidupan yang lebih baik Komunitas hijrah pemuda memberikan pendampingan moral dan spiritual yang sangat dibutuhkan oleh para mantan pelacur. Mereka diajarkan tentang nilai-nilai agama dan moral, serta dibimbing untuk membangun kembali kepercayaan diri dan jati diri mereka. Komunitas hijrah pemuda diharapkan dapat membantu para mantan pelacur untuk bangkit dari keterpurukan dengan memberikan berbagai macam kegiatan, seperti:

a.       Pelatihan keterampilan: Para mantan pelacur diajarkan berbagai macam keterampilan agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak kembali ke dunia prostitusi.

b.      Bantuan untuk mendapatkan pekerjaan: Komunitas hijrah pemuda membantu para mantan pelacur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan keterampilan mereka.

c.       Dukungan moral: Para mantan pelacur mendapatkan dukungan moral dari anggota komunitas hijrah pemuda untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit dan kembali ke kehidupan yang normal.

Salah satu tantangan terbesar bagi para mantan pelacur adalah untuk diterima kembali oleh masyarakat. Komunitas hijrah pemuda membantu mereka dengan:

a.       Memberikan edukasi kepada masyarakat: Komunitas hijrah pemuda memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerima kembali para mantan pelacur dan membantu mereka untuk reintegrasi ke dalam masyarakat.

b.      Membangun kembali hubungan dengan keluarga dan teman: Komunitas hijrah pemuda membantu para mantan pelacur untuk membangun kembali hubungan dengan keluarga dan teman yang mungkin telah terputus akibat masa lalu mereka.

Para mantan pelacur yang dibina oleh komunitas hijrah pemuda memiliki kesempatan untuk membangun karakter positif dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Kerjasama antara komunitas hijrah pemuda, pemerintah, dan masyarakat luas menjadi kunci utama dalam memerangi prostitusi remaja dan memperkuat upaya komunitas hijrah pemuda dalam membangun ketahanan moral remaja serta menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda bangsa. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan fenomena prostitusi remaja dapat diatasi dan generasi muda bangsa dapat terhindar dari jeratan dunia kelam tersebut.

KESIMPULAN

Komunitas hijrah pemuda telah menunjukkan peran penting dalam memerangi prostitusi remaja melalui program pencegahan dan rehabilitasi yang inovatif. Kerjasama dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat luas sangatlah dibutuhkan untuk memperkuat upaya komunitas hijrah pemuda dalam membangun ketahanan moral remaja dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda bangsa. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan fenomena prostitusi remaja dapat diatasi dan generasi muda bangsa dapat terhindar dari jeratan dunia kelam tersebut.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Armeilia, S. (2012) ‘Pendekatan Perilaku Menyimpang Positif (Positive Deviant Behavior) Dalam Mengkaji Pengaruh Dan Tantangan Mantan Psk Untuk Tidak Kembali Melacur (Studi Kasus Terhadap Mantan Psk Yang Bekerja Sebagai Staff Yayasan Perkumpulan Bandungwangi, Jakarta)’.

Jayani, D.H. (2021) KPAI: 217 Anak Jadi Korban Prostitusi hingga April 2021. Available at: /datapublish/2021/06/03/kpai-217-anak-jadi-korban-prostitusi-hingga-april-2021.

Koriely, G. (2009) ‘Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Prostitusi di Kalangan Remaja’. Malang. Available at: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110423/1/050902764.pdf.

Marlina, W., Rahmadani, S. and Ariesta (2021) ‘Peran Komunitas Pemuda Hijrah Sebagai Kontrol Sosial Di Jorong Koto Alam Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar’, Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian, 9(1), pp. 39–47. Available at: https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/turast/article/view/2200.

Syahrin, A.A. and Mustika, B. (2020) ‘Makna Hijrah Bagi Kalangan Remaja Non Santri: Dampak Penggunaan Media Sosial’, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 16(1), pp. 61–72. Available at: https://doi.org/10.23971/jsam.v16i1.1901.

Zahara, M.N., Wildan, D. and Komariah, S. (2020) ‘Gerakan Hijrah: Pencarian Identitas Untuk Muslim Milenial di Era Digital’, Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 2(1), pp. 52–65. Available at: https://doi.org/10.52483/ijsed.v2i1.21.

Zulhazmi, A.Z. and Priyanti, E. (2020) ‘Eksistensi komunitas hijrah dan dakwah masa kini: Studi komunitas jaga sesama Solo Abraham’, Jurnal Ilmu Dakwah, 40(2), pp. 168–181. Available at: https://www.researchgate.net/publication/348107551_Eksistensi_komunitas_hijrah_dan_dakwah_masa_kini_Studi_komunitas_jaga_sesama_Solo.

 


Komentar